Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Sastra UGM: Lagu Permainan Tradisional Anak Memiliki Fungsi Pendidikan

image-gnews
Agus Harimurti Yudhoyono mengunggah foto lama yang memperlihatkan SBY bermain ular naga untuk cucunya. Foto IG @agusyudhoyono.
Agus Harimurti Yudhoyono mengunggah foto lama yang memperlihatkan SBY bermain ular naga untuk cucunya. Foto IG @agusyudhoyono.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPermainan tradisional anak-anak biasanya diiringi dengan lagu-lagu yang dinyanyikan secara bersama-sama sehingga suasana menjadi meriah. Tembang ini biasanya memuat nilai keteladanan dan nasihat di dalam lirik-liriknya. Contoh tembang dolanan yang masih cukup familier antara lain Gundul-Gundul Pacul, Padang Bulan, dan Cublak-Cublak Suweng.

 

Walau liriknya biasanya pendek-pendek, tembang dolanan bukan merupakan lagu yang remeh. Penelitian yang dilakukan pakar sastra Jawa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Daru Winarti, menemukan bahwa tembang dolanan ternyata mengandung sisi pembelajaran yang penting bagi anak-anak. Keberadaan lagu-lagu ini dalam keseharian anak-anak dapat menjadi wadah bagi mereka untuk mempelajari bahasa dan pengetahuan umum.  

Lagu anak tradisional yang bisa berfungsi sebagai media pembelajaran contohnya dapat ditemukan pada lagu pengiring permainan ‘Ancak-Ancak Alis’. Dalam permainan tersebut, anak melantunkan lagu yang komunikatif. Pada penghujung lagu anak-anak harus menjawab pertanyaan dan jawaban dari pertanyaan tersebut diketahui ialah urutan proses tumbuh kembang tanaman padi. Dengan menghafal lagu tersebut, anak-anak menjadi memiliki pengetahuan mengenai proses perkembangan tanaman padi.

“Itu dari mulai proses tumbuh padi saat masih agak kecil, sampai tumbuh agak besar, sampai berbunga, itu ada namanya kosakata khususnya tersendiri. Hal ini jelas akan menjadi pelajaran bahasa yang sangat menyenangkan untuk anak-anak,” ujar Winarti saat mempresentasikan hasil penelitiannya dalam seminar nasional bertajuk “Tembang Dolanan Jawa: Jenis dan Perkembangannya, dikutip dari laman resmi UGM, Senin, 12 Oktober 2021.

Winarti menjelaskan tembang dolanan telah ada sejak zaman dahulu, bahkan kondisinya lebih populer dari sekarang ini. Saat itu anak-anak melantunkan tembang dolanan di berbagai macam waktu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menuturkan tembang dolanan tidak hanya berfungsi sebagai pengiring permainan tradisional, tetapi ada pula tembang dolanan yang dilantunkan sewaktu mengasuh adik, ketika terjadi gejala alam seperti pelangi, bulan purnama, dan pada waktu dengan kondisi tertentu layaknya ketika ada yang buang angin (kentut), ada anak yang bermain curang, ada anak yang menangis, atau pada waktu mencari barang hilang. 

Fungsi pendidikan yang terdapat pada tembang dolanan sangat bermanfaat untuk mengajari anak dengan cara yang menyenangkan. Untuk itu, Winarti berharap tembang dolanan dapat terus dilestarikan.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca juga:

Kembangkan Lagu Anak Indonesia, Pemerintah Janji Bikin Ekosistem Baru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

4 jam lalu

Menyambut Hari Kebangkitan Nasional, ratusan pelari diajak melintasi rute rute ikonik di kawasan Kampus UGM Yogyakarta sejauh 5 kilometer pada Ahad (19/5). Dok. Istimewa
Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.


Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

1 hari lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.


Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

1 hari lalu

Mayjen TNI AD, Dian Andriani. FOTO/instagram/dianandrianiratna
Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).


Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Kepala KPPBC TMP A Purwakarta, Rahmady Effendi Hutahaean. Dok Bea Cukai Purwakarta
Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.


PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

Pengesahan Resolusi PBB mengenai Penanganan Anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris yang diajukan Indonesia pada Pertemuan ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung pada 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria. sumber: dokumen KBRI Wina
PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.


Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

2 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.


Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

2 hari lalu

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo Antara/HO-Dokumentasi Pribadi
Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

3 hari lalu

Anak-anak berkebutuhan khusus bergembira bersama dalam pentas dongeng musikal di ajang Jakarta Fair 2023 di Arena JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin 3 Juli 2023. Pentas ini diadakan oleh Corporate Social Responsibility Jakarta International Expo yang bertujuan untuk berbagi keceriaan dan berbagi hadiah bersama sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas disabilitas, dan anak-anak berkebutuhan khusus. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.


Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

3 hari lalu

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.